Ada beberapa sikap, yang dinilai perlu dimiliki oleh seorang profesional public relations. Selain menjadi penunjang, berbagai sikap ini merupakan hal yang akan menjadi santapan sehari-hari seorang public relations. Apa saja kah sikap yang tersebut?
Komunikasi yang profesional. Public relations menjadi jembatan antara publik dan manajemen. Jika manajemen memiliki kebijakan baru, maka sudah seharusnya public relations mengkomunikasikan secara efektif kebijakan tersebut. Karena sejatinya, publik memiliki hak akan informasi mengenai kebijakan yang dibuat.
Advokasi. Menyimpan kepercayaan pada yang mempekerjakan dan percaya atas integritas juga kredibilitas klien, merupakan hal yang perlu dipenuhi seorang public relations. Dalam praktiknya, public relations harus menjadi seorang advokat bagi orang yang sedang mempekerjakan mereka. Bagaimanapun kondisi klien, maka sudah menjadi keharusan public relations untuk membelanya.
Kemampuan memberi nasihat. Menjadi seorang public relations, dalam kesehariannya akan bertemu bahkan menjadi sarapan untuk selalu berhadapan dengan hal yang tidak nyata seperti pengaruh media, opini publik dan pesan komunikasi. Hal tersebut tentu berbeda jauh dengan apa yang dihadapi para pejabat eksekutif yang dalam kesehariannya bertemu hal nyata seperti biaya per seribu, arus kas, neraca dan lainnya. Kedua pengalaman yang berbeda, tidak menutup kemungkinan akan membawa praktisi public relations dengan para eksekutif atau manajemen tersebut memiliki berbagai pandangan yang berbeda sekaligus berseberangan. Namun demikian, jika ada hal yang memang perlu dikomunikasikan mengenai kepentingan publik dan manajemen, seorang public relations perlu memiliki keberanian untuk tegas bahkan untuk berkata ‘tidak’.
Etika. Menjadi seorang public relations jika melakukan hal benar adalah akan dianggap itu sudah menjadi kewajibannya. Namun jika melakukan kesalahan, maka public relations akan dicari dan disalahkan. Maka, agar tidak melakukan kesalahan, public realtions perlu melakukan segala hal yang etis dan beretika.
Siap mengambil resiko. Bekerja dalam bidang apapun, resiko akan selalu mengikuti. Begitupun dengan menjadi seorang public relations. Karena dalam fenomena yang ada, tidak sedikit personal ataupun perusahaan yang mempekerjakan public relations, namun tidak begitu memahami dunia dan jobdesk public relations. Padahal sejatinya, public relations adalah etalese perusahaan yang cukup berpengaruh pada citra. Maka, sudah seharusnya profesional public relations, mempercayai pengetahuan yang dimiliki, memiliki keteguhan, dan jika beresiko namun tetap dapat membangun dan mempertahankan citra, maka resiko itu.. ambil..
Berpikir Positif. Menjadi seorang yang bekerja di bidang public relations, tidak selalu menjadikan suaranya di dengar oleh pihak manajemen. Tidak jarang, karena ingin mencari aman, pihak manajemen akan lebih mendengarkan pengacara ataupun pihak eksekutif dalam mengambil keputusan atau membentuk suatu kebijakan. Padahal, yang lebih dekat bahkan kenal dengan publik internal ataupun eksternal adalah public relations. Tidak mengapa, jika demikian maka hal yang perlu dilakukan publik relations adalah tetap berpikir positif, tidak perlu dipikirkan terlalu jauh, terus berjalan dan maju adalah pilihat yang tepat.
Referensi,
Buku Praktik Public Relations, ditulis oleh Fraser P. Seitel, diterbitkan oleh Penerbit Erlangga.